Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa
29 November 2006
Kamis hampir habis, kau mengiris hatiku, tes... tes... Hingga kumeringis...
Biar semua indera mendengar
Jika aku merindukan hadirmu.
Puteri, aku ingin terbang, dengan sayap atau tanpa sayap
Kau cukup katakan
Aku akan menunggu kedatanganmu, selalu.
Puteri, aku ingin berada diduniamu
Tidak peduli
Apakah itu nyata atau tiada.
Puteri, aku ingin menulis tubuhmu
Dengan pena bertangkai tulangku dan tulangmu
Dengan pena bertinta darahku dan darahmu.
Puteri, sedang apa kau kini?
Aku memanggil jiwamu
Kembalilah ketulang rusukku.
Puteri, akankah kita bertemu lagi
Nanti... di dunia mimpi sebelum pagi.
Labels: Puisi
0 Comments:
Post a Comment
<< Home