Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa
29 November 2006
rinduku rintik-rintik
di setapak paralon tua, selokan kereta
rinduku bisik-bisik
diantara lawakan suci kulihat dia
rinduku lentik-lentik
kuumbar senyum kulirik cinta
Kutaktahu bagaimana Engkau tawarkan mimpi,
wangi pagi sungguh memikat;
Kutaktahu kapankah nyata yang tahu diri,
akan mendekat dan kudekap;
Kutaktahu bagaimana Engkau bentangkan pikat,
ada sekat antara kita.
ini dendamku...
panas dan akan meluka
ketika kau sentuh
ini rinduku...
dingin dan hampa
ketika kau jauh
Labels: Puisi
1 Comments:
rinduku juga rintik-rintik wahyu
Post a Comment
<< Home