Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa
24 November 2006
Rabu kelabu aku terpaku diatas bangku sambil menggerutu hingga... kau datang menjemputku
Lemari besi itu masih terkunci
Beberapa pertapa terbuat dari aksara terikat didalamnya
Sudah dicoba memakai segala daya upaya, tetap saja sia-sia.
Tapi... Ada satu yang tidak ia ingat
Sesuatu...
Yang bisa menghancurkan batu... gunung sekalipun
Yang bisa membunuh radja-radja... sehebat apapun dia
Yang bisa memanggilmu... walaupun kau tidak setuju
Yang tidak pernah berhenti... apalagi kembali
Ya... Sesuatu... yang telah berlalu.
Beberapa pertapa terbuat dari aksara terikat didalamnya
Sudah dicoba memakai segala daya upaya, tetap saja sia-sia.
Tapi... Ada satu yang tidak ia ingat
Sesuatu...
Yang bisa menghancurkan batu... gunung sekalipun
Yang bisa membunuh radja-radja... sehebat apapun dia
Yang bisa memanggilmu... walaupun kau tidak setuju
Yang tidak pernah berhenti... apalagi kembali
Ya... Sesuatu... yang telah berlalu.
Labels: Puisi
0 Comments:
Post a Comment
<< Home