Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa

29 April 2007

Tasbih Hujan, dihari Jum’at

Di masjid, saat jum’at, ada sepohon kayu bermunajad
Hujan mengiringi tasbihnya dengan zikir yang terucap cepat
Di samping pintu menghadap kiblat
Sepungguk rindu memohon kepadaMu
Carikanlah seseorang untuknya, yang lucu
Lucu disini, bukan lucu haha hihi
Tapi lucu yang tidak menyesali apalagi menangisi
Ketika banyak Kau beri
Cobaan yang mesti kami pecahi

Di masjid, selepas jum’at,
Hujanpun tidak bisa memaksanya berhenti bermunajad
Ia akan begitu selamanya , jika itu perlu
hanya untuk menunggu, teman hidup yang lucu.

Labels: ,

posted by Dedi Wahyudi at 12:58 PM 0 comments

24 April 2007

Ada Cinta...

Ucapkanlah kasih satu kata yang kunantikan
Sebab ku tak mampu membaca matamu
Mendengar bisikmu…

Nyanyikanlah kasih senandung kata hatimu
Sebab ku tak sanggup mengartikan getar ini
Sebab ku meragu pada dirimu

Mengapa berat ungkapkan cinta
Padahal ia ada…
Dalam rinai hujan, dalam terang bulan,
Juga dalam sedu sedan

Mengapa sulit mengaku cinta
Padahal ia terasa…
Dalam rindu dendam, hening malam
Cinta… terasa ada

Ada Cinta by Acha Feat Irwansyah, Download Lagunya DISINI
posted by Dedi Wahyudi at 7:46 PM 0 comments

06 April 2007

Apakah Seorang Pria Pantas Untuk Menunggu?

Cinta bisa datang dan cinta bisa memilih
Cinta juga bisa pergi begitu saja
Tapi ada satu yang cinta tidak bisa lakukan
Cinta tidak akan pernah bisa menunggu


Mengutip Quotes dari Film Jomblo, aku ingin memilihmu sebagai Aurumku.

Beberapa hari ini ketika melihat Dia, aku selalu berpikir keras, apa memang Dia yang sudah diciptakan Tuhan sebagai bagian dari tulang rusukku, sebagai kelanjutan kehidupan yang mesti kuarungi kelak?

Berpikir! Sebuah pekerjaan yang banyak menguras tenaga (eh! otak maksudnya), walau aku merasa tidak menghasilkan apa-apa tapi aku tetap saja berpikir, makin keras neuron-neuron otak ini bekerja semakin banyak tanda tanya yang menunggu untuk dijawab (tambah keras deh berpikirnya).

Kembali ke topik pembicaraan, apakah pantas aku menunggu?, padahal aku masih ragu untuk dapat menerima Dia dengan lengkap (he…he…he… seperti puisi Sapardi aja), aku memang menyukainya lebih dari wanita manapun yang pernah singgah dihati ini (tentu selain Ibuku), aku mengagumi kepribadiannya yang sholehah, aku juga mengenal keluarganya dengan cukup baik. Tapi! Yah, seperti yang dikatakan Sapardi tadi, aku tidak bisa tiba-tiba mencintainya dengan lengkap.

Disaat cinta tercipta, semestinya kumerasa
Dikala hasrat mendalam, semestinya ku berbalas
Houuu… hooou… hoouu… wooo…
Dari hati kini kusadari, tak semestinya kuberkasih
Jika hati tak dapat berbagi, baiknya rasa itu tersimpan dalam.

“Memang Ded…Ded!, kenapa sih kamu masih saja mengingkari hati seperti lagu Ingkar yang dinyanyikan Bunga? Cinta tidak bisa menunggu loh!”

“Tapi Kasih, You can’t make someone love you, all you can do is be someone who can be loves. Dan ada beberapa hal yang cukup prinsip disini yang berbeda Kasih, (usianya itu loh! memang lebih tua 2 tahun 8 bulan dengan aku)”

Detik ini, aku masih menunggumu Aurum
Detak jantung ini berharap kau bisa memaafkan aku
Jika misalkan, kau juga menungguku
Memang sulit melengkapimu
Aku perlu banyak belajar darimu untuk sabar
Untuk menemukan keutuhan cinta tercermin
Bukannya ketakutan akan kehilangan


Tapi! (lagi… deh!) Apakah aku memang pantas untuk menunggumu? Padahal aku sangat sadar menunggu sedetik saja mungkin akan membuatku kehilangan dirimu selama-lamanya. Menunggu keutuhan cinta tercermin hingga tiada lagi ketakutan akan kehilangan? (apa bisa, sampai kapan coy… jantan dikit napa!)

Apakah Dia pantas untuk kutunggu? Tentu Dia sangat pantas untuk ditunggu, tapi jangan buat Dia terus menunggu Ded!

Tauuuuu… Ah!!!

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 1:10 PM 1 comments