Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa

20 January 2007

Jadikan Dia Untukku

Kualitas manusia hanya akan diketahui dan teruji setelah mereka hidup berumah-tangga, karena dengan hidup berumah-tangga akan dapat diketahui kualitas, kapasitas, dan sifat-sifat kepribadiannya. Dalam hidup berumah tanggalah maka seseorang akan teruji kepribadiannya, tanggung jawabnya, keibuannya, kebapakannya, kesabarannya, dan sebagainya.

Begitu besar makna hidup berumah-tangga sampai Rasulullah mengatakan bahwa didalam hidup berumah-tangga sudah terkandung separuh urusan agama.

Datangnya akan meluruskanku pada jalan-Mu
Senyumnya akan meluluhkanku akan cinta-Mu
Hatinya pun telah Kau bukakan
Seperti Kau lembutkan hati Bilqis untuk Sulaiman

Bersamanya akan menenangkanku
Seperti air wudhu yang membersihkan
Maka jadikan ia untukku
Seperti Khadijah bagi junjunganku

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:41 PM 0 comments

Ketika Sepi Datang Tiba-Tiba...

hanya lewat kata aku bertanya
hanya lewat lagu aku merindu
hanya lewat buku aku berpangku
lalu, tiba-tiba kuteringat Tuhan
hanya lewat firman aku terteman

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:37 PM 0 comments

Pagi Yang Tak Tercatat

Murai yang hinggap diranting flamboyan
terlambat memberi makan anaknya
tersebab ia sungguh lelah semalaman
menunggui sakit buah hatinya yang tak jua reda

Awan masih menyisakan rintik
paling tidak untuk satu dua hari lagi
tapi, anaknya perlu banyak makan dan istirahat
kalau tidak, ia mungkin sulit bertahan hingga pagi

Dan, aku masih disini
menulis sederet pertanyaan
lalu kubiarkan berlama-lama menjuntai
kau kira mudah menunggu jawaban?

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:35 PM 0 comments

Penulis yang Baik

Memang untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik itu tidak mudah, kita harus rajin-rajin membuat tulisan, kita harus lebih sering mengungkapkan apa yang ada dikepala kita kedalam huruf-huruf hingga menjadi sebuah kata-kata yang enak dibaca, kita juga harus lebih respek terhadap lingkungan sekitar, terhadap orang-orang disekeliling kita, terhadap segala hal yang berlalu dihadapan kita, dan yang tidak boleh terlupa, kita harus tetap konsisten menghasilkan sebuah tulisan, tidak boleh malas, enggan, bosan atau bahkan berpikir untuk berhenti menulis.

Yang menjadi permasalahannya tentu bagaimana kita tetap menulis, sedangkan pada saat itu tidak ada hal yang hendak dituliskan, tidak terbersit satu ide pun yang hendak dituliskan? Saya pernah membaca sebuah artikel untuk hendak menghasilkan sebuah tulisan apapun bentuknya diperlukan ide dan untuk tetap memiliki ide kita harus selalu peka terhadap lingkungan yang ada disekeliling kita dan kita hanya bisa peka terhadap lingkungan disekeliling kita pada saat ada yang terjadi dengan hati kita, entah itu kita sedang jatuh cinta, merindukan seseorang, bahagia, atau bahkan marah.

Jadi, apa mungkin setiap hari kita menjadikan hati kita untuk selalu bahagia dengan selalu jatuh cinta? Bisa sih agar setiap hari kita selalu jatuh cinta. Pertama mencari seseorang yang pantas untuk dicintai -seorang kekasih atau mungkin ibu kita- atau mencari cinta sejati pada Sang Pencipta. Kedua makan coklat saja setiap hari.

Akhirnya, apapun yang kita inginkan dalam hidup ini, apapun impian kita, kita toh harus tetap bahagia, harus selalu menjalani hidup ini dengan keriangan hati, karena hidup ini sungguh singkat dan sebelum kita menyadarinya ia pun pergi.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:35 PM 0 comments

Bila Aku Boleh Memilih

Sayang,
bila aku boleh memilih
menjadi sempurna atau biasa,
menjadi matahari atau sebatang lilin saja
aku memilih biasa dan sebatang lilin saja
karena dengan begitu kita selalu dapat belajar
sekadar untuk mengatakan bi wa kizu
karena dengan begitu kita dapat selalu ada
ketika semua cahaya telah sirna

Sayang,
bila aku boleh memilih
mencintaimu dengan obralan kata
atau aku mengatakan sepatah kata saja
aku memilih sepatah kata
bahwa aku mencintaimu
karena au memang mencintaimu
tak tahu mengapa dan ketika matamu terpejam
aku pun jatuh tertidur

Begitu banyak keinginan didalam hidup ini sayang…
aku ingin menjadi hujan
agar bisa kau rindukan
saat kemarau masih panjang
aku ingin menjadi karang
agar bisa kau hempaskan
ketika dirimu tak mampu tertahan

Perjalanan masih panjang sayang…
kau boleh memilih dan harus memilih
karena hidup ini pilihan sayang
memilih untuk bahagia atau menderita
memilih untuk tertawa atau kita menangis bersama

Sayang,
bila aku boleh memilih
dirimu atau seisi dunia
aku memilih dirimu
karena dengan begitu, paling tidak aku bisa
ikut denganmu antri didepan pintu surga.

Sayang kau begitu dekat
tapi mengapa kau tak jua terlihat

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:30 PM 1 comments

03 January 2007

Cerita Tentang Hujan

Dulu... saat berbaring diatas rumput
aku bertanya pada Tuhan
apa yang jatuh dari langit kala hujan?
"Oh... itu air mata malaikat, sayang"
"Mengapa malaikat menjatuhkan air mata, Tuhan
apakah ia menangis?"
"Tidak, ia tidak menagis, tetapi ia bahagia"

Kini... saat kembali berbaring diatas rumput
aku tahu yang jatuh dari langit itu
partikel-partikel uap air yang terkondensasi
dan air mata itu kini ada diwajahku...
apakah Tuhan meninggalkanku?
"Tidak sayang! Tuhan tidak pernah meninggalkanmu
Tuhan kini juga menangis bersama malaikatnya"

Hujan selalu punya ceritanya sendiri-sendiri
bagaimana dengan dirimu, sayang?

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:30 PM 1 comments

Akhir selalu merupakan awal

Desahan detik terakhirMu
kembali mengawali
akankah kembali diisi
dengan kesia-siaan
atau kau penuhi dengan cinta
yang seperti emas...
tidak selamanya berkilau

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:28 PM 0 comments

Ibu, Aku Sungguh Mencintaimu

Dapatkah kau membalas cinta ketika nisan yang tertancap diatas tanah telah berlumut dan bunga yang tertanam hanyalah rumput, padahal kau tahu selama ini yang dia lakukan untukmu tak mungkin terbalas dan kau pun tak berminat membahas, malah yang kau pikirkan hanya wajah kekasih yang sangat mungkin menyakiti?

Dapatkah seorang lelaki biasa begitu mencintai ibunya, hingga yang ia harapkan hanyalah sapaan "sudah pulang?" diteras depan, dan ketika banyak yang tertidur, ia siapkan sarapan pagi, bereskan tempat tidur, hangatkan air mandi kemudian membangunkannya dengan ucapan "selamat pagi"?

Dapatkah cinta tidak terbagi pada wanita lain, selain dia

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:21 PM 0 comments