Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa

20 January 2007

Penulis yang Baik

Memang untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik itu tidak mudah, kita harus rajin-rajin membuat tulisan, kita harus lebih sering mengungkapkan apa yang ada dikepala kita kedalam huruf-huruf hingga menjadi sebuah kata-kata yang enak dibaca, kita juga harus lebih respek terhadap lingkungan sekitar, terhadap orang-orang disekeliling kita, terhadap segala hal yang berlalu dihadapan kita, dan yang tidak boleh terlupa, kita harus tetap konsisten menghasilkan sebuah tulisan, tidak boleh malas, enggan, bosan atau bahkan berpikir untuk berhenti menulis.

Yang menjadi permasalahannya tentu bagaimana kita tetap menulis, sedangkan pada saat itu tidak ada hal yang hendak dituliskan, tidak terbersit satu ide pun yang hendak dituliskan? Saya pernah membaca sebuah artikel untuk hendak menghasilkan sebuah tulisan apapun bentuknya diperlukan ide dan untuk tetap memiliki ide kita harus selalu peka terhadap lingkungan yang ada disekeliling kita dan kita hanya bisa peka terhadap lingkungan disekeliling kita pada saat ada yang terjadi dengan hati kita, entah itu kita sedang jatuh cinta, merindukan seseorang, bahagia, atau bahkan marah.

Jadi, apa mungkin setiap hari kita menjadikan hati kita untuk selalu bahagia dengan selalu jatuh cinta? Bisa sih agar setiap hari kita selalu jatuh cinta. Pertama mencari seseorang yang pantas untuk dicintai -seorang kekasih atau mungkin ibu kita- atau mencari cinta sejati pada Sang Pencipta. Kedua makan coklat saja setiap hari.

Akhirnya, apapun yang kita inginkan dalam hidup ini, apapun impian kita, kita toh harus tetap bahagia, harus selalu menjalani hidup ini dengan keriangan hati, karena hidup ini sungguh singkat dan sebelum kita menyadarinya ia pun pergi.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:35 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home