Saat-Saat Terindah Seorang Musafir yang Hanya Staf Biasa

29 November 2006

Bagiku Hidup

Adalah Semesta,
Yang mengisi ruang hampa;
dengan segenap jiwa raga.

Adalah Mentari,
Yang menyapa setiap hati;
hingga kau pergi-enggan mati.

Adalah Rindu,
Yang bersemayam dalam lagu;
seperti lagu aku dan dirimu.

Adalah Janji,
Yang di ikrar sebelum bayi;
sampai kau tepati.

Adalah Tiada, dan memberiku nama
Adalah Ada, dan aku pun...

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:19 PM 0 comments

dik

dik,
aku masih sendiri, ketika yang lain sudah bisa memaki.
aku masih mencari, ketika yang lain sudah menemukan.
aku masih sering nonton sendiri, ketika yang lain sudah bisa bernyanyi.

dik,
jika kau ada disini
kan kuceritakan seluruh gundah ini,
kan kuserakkan seluruh susah ini,
kan kuteriakkan seluruh kata serapah ini.

dik,
temani aku pada tiap hari-hari yang terus berputar bagai dejavu,
arahi aku pada jalan yang sedang kulalui, agar ku tak tersesat lebih jauh lagi,
terangi aku pada malam yang kadang membuatku tak melihat pagi.

dik,
satu mimpiku hanya jika kau bersedia menemani,
satu hatiku hanya jika kau bersedia berbagi,
satu rinduku kan tetap abadi di relung ini.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:18 PM 0 comments

Setan - Setan Keparat

setan-setan sekarat
saat nama-Mu terucap
musik-musik menghentak,
merentak;
banyak bentak diujung kelab;
lalu
lontar menghujat-Mu
bagai takbir;
kemudian rendap,
dan semuapun lelap.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:05 PM 0 comments

diantara...

diantara pena dan kertas, rinduku
diantara baca dan balas, rindumu
diantara tawa dan tangis, rinduku
diantara dia dan yang teratas, rindumu
diantara jalan dan susuran, rinduku
diantara tapak dan jejak, rindumu
diantara hari yang berlalu, rinduku
diantara malam yang berganti, rindumu
diantara mereka ada rindu kita
diantara pengemis tua, juga rindu kita

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:02 PM 0 comments

Kamis hampir habis, kau mengiris hatiku, tes... tes... Hingga kumeringis...

Puteri, aku ingin teriak memanggil namamu
Biar semua indera mendengar
Jika aku merindukan hadirmu.

Puteri, aku ingin terbang, dengan sayap atau tanpa sayap
Kau cukup katakan
Aku akan menunggu kedatanganmu, selalu.

Puteri, aku ingin berada diduniamu
Tidak peduli
Apakah itu nyata atau tiada.

Puteri, aku ingin menulis tubuhmu
Dengan pena bertangkai tulangku dan tulangmu
Dengan pena bertinta darahku dan darahmu.

Puteri, sedang apa kau kini?
Aku memanggil jiwamu
Kembalilah ketulang rusukku.

Puteri, akankah kita bertemu lagi
Nanti... di dunia mimpi sebelum pagi.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:00 PM 0 comments

Sedih yang Aneh

Sedih yang aneh Untuk temanku yang pergi kemarin
Rasa sedih berbaur
ya, ketika satu persatu
Akhirnya pergi, jadi... Apa arti waktu pagi kita

Aku ingin seperti bintang timur tak pernah berubah Meski masa 'tlah berlalu
Aku ingin melayang di angkasa dan membawa mimpiku
Melewati tidur indahnya semalam.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:59 PM 0 comments

rinduku rintik-rintik

rinduku rintik-rintik
di setapak paralon tua, selokan kereta
rinduku bisik-bisik
diantara lawakan suci kulihat dia
rinduku lentik-lentik
kuumbar senyum kulirik cinta

Kutaktahu bagaimana Engkau tawarkan mimpi,
wangi pagi sungguh memikat;
Kutaktahu kapankah nyata yang tahu diri,
akan mendekat dan kudekap;
Kutaktahu bagaimana Engkau bentangkan pikat,
ada sekat antara kita.

ini dendamku...
panas dan akan meluka
ketika kau sentuh

ini rinduku...
dingin dan hampa
ketika kau jauh


Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 2:39 PM 1 comments

24 November 2006

Rabu kelabu aku terpaku diatas bangku sambil menggerutu hingga... kau datang menjemputku

Lemari besi itu masih terkunci
Beberapa pertapa terbuat dari aksara terikat didalamnya
Sudah dicoba memakai segala daya upaya, tetap saja sia-sia.

Tapi... Ada satu yang tidak ia ingat

Sesuatu...
Yang bisa menghancurkan batu... gunung sekalipun
Yang bisa membunuh radja-radja... sehebat apapun dia
Yang bisa memanggilmu... walaupun kau tidak setuju
Yang tidak pernah berhenti... apalagi kembali
Ya... Sesuatu... yang telah berlalu. 

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 6:10 PM 0 comments

Catatan disatu pagi yang sepi saat jam dinding mengoceh berhari-hari

Puteri, aku jenuh disini
Maukah kau membawaku pergi
Dari lemari besi yang nyengir sendiri.

Puteri, aku ingin kau maki
Ah... bodohnya kau masih sendiri
Meraba-raba mencari jati diri.

Puteri, ikhlas kah kau berada dalam mimpi
Mencoba meyakinkan, bahwa kau bisa kumiliki

Sekali lagi, Puteri
Aku ingin kau cintai
Seperti hati yang terbakar api. 

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 6:08 PM 0 comments

Seharusnya aku bisa belajar dari waktu

Yang tak mungkin terulang walau sedetikpun.
Hari ini aku merasa sangat sunyi-sepi (senyap)
Aku rindu keramaian seperti 12 hari yang lalu...

Aku kesepian-dingin-menangis sedikit
Aku rindu wahai waktu yang telah menunjukkan akan
betapa berharganya engkau, aku menyesal.

Merasa terasing sendirian, terdampar jauh tanpa teman
Akankah waktu kan kembali dan aku ingin merebut lagi.

Waktu yang berlalu-aku hilang dalam kenangan yang baru terlewati 2 hari lalu
Sekali lagi aku sendiri, disini menulis diary
entah aku sendiri-lupa diri-lucu sekali-hahahaha…

Sunyi-sepi-sendiri-terlewati bagai seseorang yang mau mati-hati-hati,
waktu aku menyesal takkan kuulangi
lagi-beri aku sebuah tantangan-aku menunggu
disini denganmu-waktu. 

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 6:05 PM 0 comments

Jilid Dosa

Jilid Dosa I

Pornografi yang kau tusuk kemata
Apa pernah berakhir
Walau mata itu telah buram karenanya
Kau selesaikan di kloset-kloset ramai
Entah berapa kali itu terjadi
Tapi, bahkan menyesal pun pahit rasanya.


Jilid Dosa II

Tiga hari ini setiap siang
Bukannya bersujud
Malah kau lakukan perbuatan bejat
Pikiran busuk kau biarkan merusak otak
Tak pernahkah kau menangis atas itu. 

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 5:29 PM 0 comments

Beberapa Bab Sebab Ku Senyap

/1/
"Kenapa baru sekarang diperiksa matanya" tanya seorang pegawai optik.
"ah, emangnya sudah parah betulkah? jawabku lirih.
"ini sih udah parah!" kata pegawai optik, "coba kemarin-kemarin mungkin
‘gak setebal ini"."Emmmm…" sunyiku.

/2/
"Sekarang kamu pilih framenya ya... (Kayaknya ini cocok buat kamu,
seperti Spiderman eh... hacker" katanya.
"ini 375 lensanya 210 jadi semuanya…"

/3/
"Hah!!!" aku terkejut "apa gak ada frame yang seratusan?"
"ini yang paling murah 220 tapi gak cocok buat kamu
soalnya kamu kan spiderman eh…"
"ya gak papa de… biarin aja"
"udah di… di pilih yang bagus aja…"suara seorang wanita.

/4/
"Tapi uangnya kan gak cukup!" kataku. "bisa dipesan dulu kok"
"jadi ini uang mukanya 350 dulu ya…"
"sisanya?" tanya pegawai optik. "1 minggu deh!"

/5/
tiga hari 'tlah berlalu
" Hallo, kamu ya? tolong sampaikan kalau kacamatanya sudah selesai'
empat hari kemudian
"ya ampun! aku gak punya uang untuk mengambilnya,
jadi… bagaimana ini?" kataku sepi. 

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 5:27 PM 0 comments

Coba Katakan...

Coba katakan...
Apa yang bisa kau lihat, dengan mata rabunmu itu;

Coba katakan...
Seberapa jauhkah kakimu, sudah berjalan bersama pikiranmu;

Coba katakan...
Pendengaranmu terlalu pahit, untuk sekedar merasakan hidup ini;

Coba katakan...
Hidungmu sendiri pun mengkhianatimu dengan aroma busuk dunia;

Coba katakan...
Adakah hari esok, untuk melihat secercah harapan matahari;

Coba katakan...
Apakah nyawa ini bisa mengganti, matahari dalam suram malam.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:28 PM 0 comments

20 November 2006

kepada pagi

Kepada pagi surat ini kukirim tanpa sisi
Agar kau tahu sendiri, aku butuh teman berdiri

Kepada pagi,
yang membuatku sepi
hari-hari berlalu seperti lari
di hati ini masih kupendam benci
pada dunia yang penuh caci
masih tersimpan duri

pada akhirat yang dijanji-janji

Kepada pagi,
setiap terbangun kubernyanyi
lagu rutinitas yang seperti bayi
terngiang-ngiang dan terulang lagi
pola-pola, kotak-kotak, tanpa sisi-sisi
sungguh tak membuatku menikmati

Kepada pagi,
detik ini kuhirup wangi
tenggelam didalam cahaya Ilahi

Hari ini kamis pagi, aku berpuisi
Ah! Lucu sekali diriku ini, mencoba menyendiri
Padahal kau tahu sendiri
Aku ini bukan bayi lagi.

Labels:

posted by Dedi Wahyudi at 3:56 PM 0 comments